Pada suatu ketika ada seorang lelaki dewasa yang mengendarai 
kendaraannya. Dengan cepatnya ia melaju ke sebuah toko bunga dengan 
mobil tua nya. Untuk memesan kiriman karangan bunga yang akan diantarkan
 kepada ibunya. Jarak rumahnya memang jauh dari rumah ibunya. Sehingga 
ia tak sempat untuk mengantarkan karangan bunga tersebut ke kediaman 
ibunya. Tak jauh sebelum ia mendapati toko bunga tersebut, ditangkapnya 
gadis belia yang menangis tersedu. Kemudian ia menghentikan laju 
mobilnya sebelum ia menyapa lembut gadis itu.
"Apa yang menyebabkan kamu menangis seperti ini?".
"Aku ingin membeli bunga mawar untuk ibu. Namun bunga itu diluar 
kemampuan uangku. Harganya Rp1000 tapi uangku hanya Rp500." Jawabnya 
yang masih menutupi air matanya. Lelaki itu pun tersenyum haru dengan 
tutur kata gadis itu. Kemudian mengajak gadis belia itu untuk pergi ke 
toko bunga. Dengan penuh keikhlasan, ia pun membelikan setangkai bunga 
mawar kepada gadis belia itu. Lalu memesan sebuah kiriman karangan bunga
 dari toko itu kepada ibunya.
Sang lelaki ini kembali menawarkan belasnya kepada gadis belia itu.
"Maukah kamu aku antarkan pulang kerumah ibumu?"
"Iya." Jawabnya singkat dengan dua kali anggukan.
Kemudian gadis itu diantarkan oleh si lelaki ke tempat yang diarahkan 
olehnya. Hingga sampai di sebuah pemakaman umum. Si lelaki menghentikan 
mobilnya setelah si gadis memintanya untuk berhenti di situ. Kemudian di
 gandengnya tangan kiri si lelaki untuk di kenalkan kepada ibunya. Ia 
pun menangis melihat gadis itu yang berlutut di depan pemakaman ibunya. 
Dan menaruh setangkai bunga mawar tersebut di dekat situ. Tersenyum 
pahit melihat tetesan air mata gadis itu yang membasahi pemakaman 
ibunya.
Kemudian lelaki itu ingat sesuatu. Ia menyetir 
balik mobilnya ke toko bunga yang ia kunjungi tadi. Lalu membatalkan 
kiriman bunganya itu. Ia pun mengambil karangan bunga yang dibelinya 
tadi untuk diantarkan kepada ibunya dengan dirinya sendiri. Lantas ia 
pun melaju menuju rumah sang ibu dengan air matanya yang masih mengalir 
di permukaan pipinya. Hingga akhirnya ia tiba di sana. Ia mencium tangan
 lembut ibunya. Memeluknya. Dan menangis sedih di hadapan wanita yang 
dicintainya itu. Telah tertulis dihatinya. Untuk terus berbakti dan 
menyayangi ibunya.
Source : various sources

 

 0 Comments
0 Comments