1. Howard Graham Buffet: Bussinessman, politikus, ahli agriculture, photographer, pekerja konservatori (perl
indungan hewan) dan penulis buku.
2. Peter Buffet: Musikus, Komposer dan produser film serta lagu.
3. Susie Buffet: Pengelola Buffet foundation
Ketiga anaknya ini semua bekerja dan tidak ada yang menganggur menikmati harta orang tuanya yang berlimpah. Ketiganya setuju, melepas sebagian besar hak waris mereka kepada badan sosial untuk kemanusiaan.
Mengapa Warren Buffet melakukan hal ini? Harta yang seharusnya dapat di wariskan lebih ke anak-anaknya tetapi dia memutuskan untuk memberikan sebagian besarnya justru kepada badan sosial?
Warren buffet berkata : “I Want to give my kids JUST ENOUGH, so they would feel that they could DO ANYTHING, but NOT SO MUCH, that they would feel like DOING NOTHING”
Jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia : “Saya mau memberikan kepada anak-anak saya secukupnya saja sehingga mereka merasa masih perlu melakukan segalanya, tetapi tidak terlalu banyak supaya mereka tidak merasa tak perlu lagi melakukan apa-apa."
Manusia terkaya di dunia ini tidak hanya berhasil membangun dan mewariskan kekayaan secara fisik, tetapi berhasil mewariskan nilai-nilai moral yang benar tentang kekayaan kepada anak-anaknya sehingga mereka rela melakukan penyerahan hak waris atas kekayaan ayahnya kepada yang lebih membutuhkan.
Lalu apa yang akan kita wariskan ke anak-anak kita ???
Sumber: Milis ACI yang disadur dari Kingdom Financial Class, @KBC 2008.
2. Peter Buffet: Musikus, Komposer dan produser film serta lagu.
3. Susie Buffet: Pengelola Buffet foundation
Ketiga anaknya ini semua bekerja dan tidak ada yang menganggur menikmati harta orang tuanya yang berlimpah. Ketiganya setuju, melepas sebagian besar hak waris mereka kepada badan sosial untuk kemanusiaan.
Mengapa Warren Buffet melakukan hal ini? Harta yang seharusnya dapat di wariskan lebih ke anak-anaknya tetapi dia memutuskan untuk memberikan sebagian besarnya justru kepada badan sosial?
Warren buffet berkata : “I Want to give my kids JUST ENOUGH, so they would feel that they could DO ANYTHING, but NOT SO MUCH, that they would feel like DOING NOTHING”
Jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia : “Saya mau memberikan kepada anak-anak saya secukupnya saja sehingga mereka merasa masih perlu melakukan segalanya, tetapi tidak terlalu banyak supaya mereka tidak merasa tak perlu lagi melakukan apa-apa."
Manusia terkaya di dunia ini tidak hanya berhasil membangun dan mewariskan kekayaan secara fisik, tetapi berhasil mewariskan nilai-nilai moral yang benar tentang kekayaan kepada anak-anaknya sehingga mereka rela melakukan penyerahan hak waris atas kekayaan ayahnya kepada yang lebih membutuhkan.
Lalu apa yang akan kita wariskan ke anak-anak kita ???
Sumber: Milis ACI yang disadur dari Kingdom Financial Class, @KBC 2008.