Henry Kissinger: “10 Tahun Lagi Israel Lenyap di Peta Dunia”

Prediksi soal kehancuran Negara Israel tak hanya datang dari Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, yang terkenal dengan kalimatnya “Israel must be wiped off the map” (dihapus dari peta dunia). Mantan pejabat Amerika Serikat (AS) juga memprediksi hal yang sama.

Adalah Henry Kissinger, mantan menteri luar negeri AS, yang menyebut dalam waktu sepuluh tahun ke depan, di dunia tak akan ada lagi negara bernama Israel.

Pernyataan Kissinger ini menarik, karena ia adalah seorang warga AS keturunan Yahudi. Dan selama menjabat sebagai menlu di era Presiden Richard Nixon dan Presiden Gerald Ford, sosok Kissinger dikenal sangat dekat dengan Israel dan lobi-lobi Israel di Amerika.

Dilansir hufftington, Rabu (03/10), pernyatan Kissinger itu membuat politisi di Washington tersentak dan tidak percaya seorang Kissinger bisa melakukan hal itu.

“Pernyataan Kissinger datar dan tidak memenuhi syarat. Dia tidak mengatakan bahwa Israel ada dalam bahaya, namun bisa diselamatkan jika kita hanya memberikan tambahan triliunan dolar dan menghancurkan musuh, cukup dengan militer kita. Dia tidak menawarkan jalan keluar. Dia hanya menyatakan fakta: Pada 2022, Israel tidak akan lagi ada,” ujar Barret Kevin, dari US Intelligence Community (IC).

Data di US Intelligence Community (IC), terdiri dari 16 badan intelijen AS, awal tahun ini, berjudul “Preparing for a Post-Israel Middle East,” (“Persiapan untuk Post-Israel Timur Tengah”) dan menunjukkan bahwa isi memang menguatkan pandangan Kissinger .

Dokumen itu jelas menyebut 16 badan intelijen AS setuju bahwa Israel tidak bisa menahan raksasa pro-Palestina datang terdiri dari Musim Semi Arab, Kebangkitan Islam, dan kebangkitan Republik Islam Iran.

Laporan IC menyatakan, pemerintah AS tidak lagi memiliki sumber daya militer dan keuangan guna menopang Israel terhadap kebutuhan mereja dan menunjukkan bahwa “AS suatu saat harus mengikuti kepentingan nasionalnya dan menarik bantuan pada Israel.
Di kalangan pejabat AS, nasib Israel dapat ditelusuri dalam berbagai alasan diantaranya, Politisi AS dan aktivis politik “bertambah muak dengan kerasnya dan fanatisme Israel; AS merasa “benci atas dominasi angkuh lobi Israel pada wacana publik; masyarakat Yahudi Amerika tidak lagi bersatu mendukung Israel;

Kini, AS diambang bangkrut dan mengorbankan ribuan nyawa dalam perang bagi Israel.

“Ini akan menjadi mudah bagi pembuat kebijakan Amerika, mengikuti jejak Kissinger dan enam belas badan-badan intelijen, untuk
mengenali jelas, bahwa Israel memang telah mencapai akhir kehidupannya,” pungkas Barrett.

Source : lensaindonesia.com
Comments
0 Comments

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...